07.37 -
Love
No comments
5 Pola Cinta
Setiap hubungan mempunyai pola cinta tersendiri, yang berbeda satu sama lain. Ingin hubungan tetap langgeng? Kenali tipe hubungan Anda, agar bisa tahu apa yang kurang dan harus diperbaiki. Jangan meniru cara orang lain, karena setiap pasangan punya treatment berbeda.
POLA 1: SELALU BERDUA
Ciri-ciri
Anda dan Si Dia tak terpisahkan. Ke mana-mana bersama. Selalu saja ada kegiatan yang bisa dilakukan berdua, dari menemani ke acara undangan, belanja, mencari CD favorit, sampai ke salon. Pola yang seperti ini sepertinya memang terlihat harmonis dan bikin iri. Tapi, Anda tetap harus berhati-hati dari bahaya kejenuhan. Greget cinta juga bisa tak lagi terasa.
Solusi:
Luangkan waktu untuk diri sendiri. Biarkan Anda dan Si Dia mempunyai dunia masing-masing, yang bisa menjadi bahan obrolan seru ketika sedang bersama. Kalaupun harus setiap hari bertemu, usahakan selalu ada hal baru, misalnya materi obrolan yang beda, dan kegiatan yang tidak melulu berdua. Sesekali melibatkan orang lain, antara lain teman atau keluarga.
POLA 2: TERLALU MANDIRI
Ciri-ciri
Anda dan Si Dia tidak saling bergantung satu sama lain. Anda berdua memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pasangan. Setiap keputusan yang Anda ambil tidak pernah melibatkan Si Dia. Selama masih bisa melakukan semuanya sendiri, mengapa harus repot-repot meminta bantuan.
Hubungan ini sebenarnya cukup solid. Karena sudah saling percaya, maka praktis hubungan berjalan tanpa hambatan. Tapi, hambatan seperti ini bukan tanpa risiko. Bisa saja karena saking percayanya, Anda dan pasangan tidak pernah cemburu atau ribut untuk masalah sepele. Padahal, hal-hal seperti itu bisa menjadi bumbu penyedap dan mempermanis jalinan cinta.
Solusi:
Kuatkan komunikasi. Berkomunikasi dengan pasangan, bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa lewat telepon, atau berupa sentuhan. Perbanyaklah porsi kebersamaan. Meski awalnya risih, mulailah untuk bersikap sedikit romantis. Berikan kejutan-kejutan manis yang membuatnya tersadar bahwa dia selalu ada di hati Anda. Sesekali mintalah bantuan atau pendapatnya. Naikkan ego Si Dia dengan membuatnya merasa dibutuhkan dan dihargai.
POLA 3: TERPERANGKAP STATUS
Ciri-ciri
Anda dan Si Dia tidak memiliki chemistry, terlalu asyik dan sibuk dengan dunia masing-masing. Di awal hubungan, mungkin rasa cinta itu ada, tapi seiring dengan berjalannya waktu, hubungan yang sudah terjalin tidak terawat, sehingga tidak ada lagi perasaan cinta di hati. Jika selama ini hubungan Anda berdua masih bertahan, itu tak lebih karena persoalan status dan tekanan sosial.
Cinta, bagaimananapun, harus dirawat dan dipertahankan kesuburannya. Jika kemauan untuk merawat hubungan yang telah terbina itu tidak ada, jangan salahkan jika cinta itu perlahan kering dan akhirnya mati. Banyak hubungan yang bubar jalan, hanya karena tidak ada lagi rasa cinta dan kedekatan emosional di antara mereka.
Solusi:
Anda sepertinya perlu mencari waktu berdua untuk membicarakan masalah yang erjadi. Saling jujurlah tentang keinginan masing-masing. Jika Anda berniat mempertahankan hubungan, mulailah dengan menumbuhkan kembali perasaan cinta. Harus ada yang saling mengalah, jangan mempertahankan ego masing-masing. Luangkan waktu bersama dan lakukan kegiatan yang menyenangkan.
POLA 4: DOMINAN
Ciri-ciri
Anda atau Si Dia memegang kendali. Hubungan ini tidak sehat, karena ada satu pihak yang terus-terusan mengalah, dan ada pihak lain yang terkesan “menjajah”. Hubungan yang tidak seimbang ini dapat memicu banyak masalah. Anda atau Si Dia merasa mempunya andil yang lebih besar dibanding yang lainnya. Yang posisinya lebih kuat akan merasa kelelahan karena merasa semua tanggungjawab dan pengambil keputusan berada di tangannya. Sedangkan yang posisinya lebih lemah, merasa makan hati karena terus-terusan mengalah. Ada kesalahan sedikit saja, emosi akan meledak.
Solusi:
Jika dibiarkan, hubungan seperti ini bisa berbahaya. Jika salah satu ada yang merasa tidak puas dan kecewa dengan sikap pasangan, dia akan melampiaskan kekesalannya pada hal lain. Jika posisi Anda lebih tinggi dari Si Dia, Anda bisa menoba lebih menghargai dirinya sebagai pasangan Anda. Cobalah berbagi tanggungjawab dengannya, meski mungkin untuk hal kecil.
POLA 5: ORANG KETIGA
Ciri-ciri
Hubungan Anda berdua selalu diganggu oleh orang ketiga, yang eksis di hati Anda atau Si Dia. Bisa saja orang ketiga itu berasal dari masa lalu, orang baru, atau mungkin orang lain yang kerap ikut campur dalam urusan Anda berdua, seperti keluarga. Jika orang ketiganya adalah perempuan lain, banyak aktor yang jadi pemicu kehadirannya bia karena ketidakpuasan terhadap hubungan yang dijalani, sekadar coba-coba, atau memang karena sudah tabiatnya yang tidak bisa diubah. Segera deteksi jika Si Dia menunjukkan gejala selingkuh.
Solusi:
Hubungan yang diwarnai dengan orang ketiga memang menyebalkan. Anda tahu bahwa ada sesuatu yang salah dalam hubungan ini. Jika Anda masih ingin mempertahankan hubungan, Anda bisa saja memperbaikinya, tapi keinginan ini harus muncul dari kedua belah pihak. Bicarakan berdua tentang masalah yang dihadapi. Kalau perlu, break sementara agar bisa memikirkan jalan terbaik yang perlu diambil. Jika dia menyadari kesalahannya, maafkanlah. Tapi, jika kebiasaan ini terus berulang dan batas toleransi Anda sudah habis, perpisahan mungkin jadi jalan terbaik.
POLA 1: SELALU BERDUA
Ciri-ciri
Anda dan Si Dia tak terpisahkan. Ke mana-mana bersama. Selalu saja ada kegiatan yang bisa dilakukan berdua, dari menemani ke acara undangan, belanja, mencari CD favorit, sampai ke salon. Pola yang seperti ini sepertinya memang terlihat harmonis dan bikin iri. Tapi, Anda tetap harus berhati-hati dari bahaya kejenuhan. Greget cinta juga bisa tak lagi terasa.
Solusi:
Luangkan waktu untuk diri sendiri. Biarkan Anda dan Si Dia mempunyai dunia masing-masing, yang bisa menjadi bahan obrolan seru ketika sedang bersama. Kalaupun harus setiap hari bertemu, usahakan selalu ada hal baru, misalnya materi obrolan yang beda, dan kegiatan yang tidak melulu berdua. Sesekali melibatkan orang lain, antara lain teman atau keluarga.
POLA 2: TERLALU MANDIRI
Ciri-ciri
Anda dan Si Dia tidak saling bergantung satu sama lain. Anda berdua memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pasangan. Setiap keputusan yang Anda ambil tidak pernah melibatkan Si Dia. Selama masih bisa melakukan semuanya sendiri, mengapa harus repot-repot meminta bantuan.
Hubungan ini sebenarnya cukup solid. Karena sudah saling percaya, maka praktis hubungan berjalan tanpa hambatan. Tapi, hambatan seperti ini bukan tanpa risiko. Bisa saja karena saking percayanya, Anda dan pasangan tidak pernah cemburu atau ribut untuk masalah sepele. Padahal, hal-hal seperti itu bisa menjadi bumbu penyedap dan mempermanis jalinan cinta.
Solusi:
Kuatkan komunikasi. Berkomunikasi dengan pasangan, bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa lewat telepon, atau berupa sentuhan. Perbanyaklah porsi kebersamaan. Meski awalnya risih, mulailah untuk bersikap sedikit romantis. Berikan kejutan-kejutan manis yang membuatnya tersadar bahwa dia selalu ada di hati Anda. Sesekali mintalah bantuan atau pendapatnya. Naikkan ego Si Dia dengan membuatnya merasa dibutuhkan dan dihargai.
POLA 3: TERPERANGKAP STATUS
Ciri-ciri
Anda dan Si Dia tidak memiliki chemistry, terlalu asyik dan sibuk dengan dunia masing-masing. Di awal hubungan, mungkin rasa cinta itu ada, tapi seiring dengan berjalannya waktu, hubungan yang sudah terjalin tidak terawat, sehingga tidak ada lagi perasaan cinta di hati. Jika selama ini hubungan Anda berdua masih bertahan, itu tak lebih karena persoalan status dan tekanan sosial.
Cinta, bagaimananapun, harus dirawat dan dipertahankan kesuburannya. Jika kemauan untuk merawat hubungan yang telah terbina itu tidak ada, jangan salahkan jika cinta itu perlahan kering dan akhirnya mati. Banyak hubungan yang bubar jalan, hanya karena tidak ada lagi rasa cinta dan kedekatan emosional di antara mereka.
Solusi:
Anda sepertinya perlu mencari waktu berdua untuk membicarakan masalah yang erjadi. Saling jujurlah tentang keinginan masing-masing. Jika Anda berniat mempertahankan hubungan, mulailah dengan menumbuhkan kembali perasaan cinta. Harus ada yang saling mengalah, jangan mempertahankan ego masing-masing. Luangkan waktu bersama dan lakukan kegiatan yang menyenangkan.
POLA 4: DOMINAN
Ciri-ciri
Anda atau Si Dia memegang kendali. Hubungan ini tidak sehat, karena ada satu pihak yang terus-terusan mengalah, dan ada pihak lain yang terkesan “menjajah”. Hubungan yang tidak seimbang ini dapat memicu banyak masalah. Anda atau Si Dia merasa mempunya andil yang lebih besar dibanding yang lainnya. Yang posisinya lebih kuat akan merasa kelelahan karena merasa semua tanggungjawab dan pengambil keputusan berada di tangannya. Sedangkan yang posisinya lebih lemah, merasa makan hati karena terus-terusan mengalah. Ada kesalahan sedikit saja, emosi akan meledak.
Solusi:
Jika dibiarkan, hubungan seperti ini bisa berbahaya. Jika salah satu ada yang merasa tidak puas dan kecewa dengan sikap pasangan, dia akan melampiaskan kekesalannya pada hal lain. Jika posisi Anda lebih tinggi dari Si Dia, Anda bisa menoba lebih menghargai dirinya sebagai pasangan Anda. Cobalah berbagi tanggungjawab dengannya, meski mungkin untuk hal kecil.
POLA 5: ORANG KETIGA
Ciri-ciri
Hubungan Anda berdua selalu diganggu oleh orang ketiga, yang eksis di hati Anda atau Si Dia. Bisa saja orang ketiga itu berasal dari masa lalu, orang baru, atau mungkin orang lain yang kerap ikut campur dalam urusan Anda berdua, seperti keluarga. Jika orang ketiganya adalah perempuan lain, banyak aktor yang jadi pemicu kehadirannya bia karena ketidakpuasan terhadap hubungan yang dijalani, sekadar coba-coba, atau memang karena sudah tabiatnya yang tidak bisa diubah. Segera deteksi jika Si Dia menunjukkan gejala selingkuh.
Solusi:
Hubungan yang diwarnai dengan orang ketiga memang menyebalkan. Anda tahu bahwa ada sesuatu yang salah dalam hubungan ini. Jika Anda masih ingin mempertahankan hubungan, Anda bisa saja memperbaikinya, tapi keinginan ini harus muncul dari kedua belah pihak. Bicarakan berdua tentang masalah yang dihadapi. Kalau perlu, break sementara agar bisa memikirkan jalan terbaik yang perlu diambil. Jika dia menyadari kesalahannya, maafkanlah. Tapi, jika kebiasaan ini terus berulang dan batas toleransi Anda sudah habis, perpisahan mungkin jadi jalan terbaik.