06.27 -
Tips Jilly
No comments
Tips Meringkas Daftar Belanja
Niat semula ke supermarket adalah untuk membeli beras dan minyak goreng. Tetapi saat memasuki kasir, kok ada tambahan snacks, aksesori, majalah, dan sebagainya di dalam trolley?
Department store atau supermarket memang didesain agar Anda melewati rak-rak yang memajang barang-barang yang menarik, yang mampu membuat Anda berhenti dan memutuskan untuk segera memasukkannya ke dalam keranjang. Coba Anda ingat, di beberapa hypermarket, rak majalah diletakkan di dekat kasir. Dengan demikian, sambil menunggu giliran membayar, Anda dipaksa terpaku pada topik-topik yang dibahas di suatu majalah. Tak puas hanya membaca coverline di sampul majalah, akhirnya Anda memutuskan untuk membeli majalah tersebut.
Anda tak perlu kesal jika hal ini sering terjadi pada diri Anda. Sebaliknya, bersikaplah dewasa dengan melakukan perencanaan belanja yang matang.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan :
Department store atau supermarket memang didesain agar Anda melewati rak-rak yang memajang barang-barang yang menarik, yang mampu membuat Anda berhenti dan memutuskan untuk segera memasukkannya ke dalam keranjang. Coba Anda ingat, di beberapa hypermarket, rak majalah diletakkan di dekat kasir. Dengan demikian, sambil menunggu giliran membayar, Anda dipaksa terpaku pada topik-topik yang dibahas di suatu majalah. Tak puas hanya membaca coverline di sampul majalah, akhirnya Anda memutuskan untuk membeli majalah tersebut.
Anda tak perlu kesal jika hal ini sering terjadi pada diri Anda. Sebaliknya, bersikaplah dewasa dengan melakukan perencanaan belanja yang matang.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan :
- Periksa lemari dapur untuk mengetahui bahan-bahan makanan yang telah habis dan perlu dibeli. Buat catatan mengenai apa yang harus dibeli.
- Beberapa supermarket atau hypermarket memasang iklan di surat kabar berisi barang-barang dengan harga promosi. Belilah barang-barang yang sedang dipromosikan karena, jika tidak, biasanya harganya menjadi lebih mahal daripada supermarket lain.
- Jangan mengajak anak ke supermarket. Mereka mudah tergoda melihat makanan atau minuman yang sering diiklankan di televisi. Anda juga akan repot membimbing tangan mereka supaya tidak berlarian ke sana-kemari. Selain itu juga repot menenangkan bila mereka menangis karena keinginannya tidak dikabulkan.
- Berangkatlah dalam keadaan perut sudah kenyang supaya Anda tak perlu lagi mampir ke food court.
- Begitu tiba di supermarket, segera datangi lorong yang menyediakan bahan makanan yang Anda perlukan. Coret semua daftar belanjaan yang sudah Anda beli.
- Bila seluruh kebutuhan Anda sudah dibeli, usahakan tidak lagi melihat-lihat ke lorong yang lain. Inilah yang akan menumbuhkan kebiasaan impulsive buying pada diri Anda.
- Pernah melihat bahan-bahan makanan dengan merek sendiri (private label) dari minimarket atau hypermarket itu sendiri? Produk private label adalah buatan dalam negeri, yang tentu lebih murah harganya. Soal kualitas, Anda tak perlu meragukannya.
- Saat mengantre di kasir, jangan lagi melirik-lirik rak di dekat meja kasir yang memajang snacks seperti cokelat atau permen. Rak ini memang didesain agar Anda mudah mencomotnya.
- Belilah barang-barang yang rutin Anda gunakan dalam jumlah banyak, seperti bumbu dapur atau tisu. Membeli sedikit-sedikit hanya membuat Anda harus bolak-balik ke supermarket dan tergoda membeli yang lain.
- Membeli air minum botolan sangat tidak dianjurkan karena harganya menjadi lebih mahal daripada bila Anda membeli air minum dalam galon.
- Tidak membeli bahan makanan yang belum Anda rencanakan untuk memasaknya dalam waktu dekat. Biasanya bahan-bahan ini hanya akan mengendap di lemari es sampai akhirnya kadaluarsa.
- Pada akhirnya, jika Anda memang ingin berhemat, lebih baik membeli sayur, buah, atau daging di tukang sayur. Jika tidak dapat menemukan apa yang Anda cari, silakan browsing ke supermarket.
Sumber ; Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar